BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan ilmu dari masa ke masa
semakin maju. Dalam hal ini perkembangan yang juga ikut berkembang adalah ilmu
filsafat. Dari zaman dahulu keilmuan sudah memiliki posisi serta peranan yang
penting dalam kehidupan manusia dan peradabannya.. Membahas tentang kelahiran
dan perkembangan filsafat pada awal kemunculannya tidak dapat dipisahkan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan yang kemunculannya di awali pada masa Yunani
Kuno. Dalam sejarahnya filsafat yunani dianggap sebagai induk dari filsafat
barat, karena dunia barat (Eropa Barat) dalam pemikirannya mengacu pada
Yunani.Pada masa itu ada keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta
dan makhluk hidup di dalamnya, akan tetapi keterangan ini berdasarkan kepercayaan
ataupun mitos mitos yang memang menjadi kepercayaan bangsa Yunani masa itu.
Seringkali masalah filsafat hanya dapat dipahami jika melihat kembali tentang
perkembangan sejarahnya. Ahli-ahli besar seperti Aristoteles, Thales, Plato pun
hanya dapat dimengerti dari aliran-aliran yang ada sebelum mereka. Aliran yang
satu biasanya merupakan reaksi dari aliran lain. Filsafat dan Ilmu yang dikenal
di dunia Barat Dewasa ini berasal dari zaman Yunani.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
perkembangan sejarah filsafat Yunani Kuno
2.
Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi lahirnya filsafat yunani
kuno?
3.
Siapa sajakah tokoh-tokoh filsafat yunani kuno?
1.3 Tujuan
1.
Untuk
mengetahui perkembangan sejarah filsafat yunani kuno
2.
Untuk
mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi lahirnya filsafat yunani kuno
3.
Mengetahui tokoh-tokoh
filsafat yunani kuno
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan
Sejarah Filsafat Yunani Kuno
Periode filsafat Yunani merupakan
periode terpenting dalam sejarah peradaban manusia. Hal ini disebabkan karena
pada saat itu terjadi perubahan pola pikir mitosentris yaitu pola pikir yang
sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan fenomena alam.Orang yunani yang
hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala sesuatunya
harus diterima sebagai sesuatu yang bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng.
Artinya suatu kebenaran lewat akal pikir (logis) tidak berlaku, yang berlaku
hanya suatu kebenaran yang bersumber dari mitos (dongeng-dongeng).
Setelah abad ke-6 SM muncul
sejumlah ahli pikir yang menentang adanya mitos. Mereka menginginkan adanya
pertanyaan tentang, misteri alam semesta ini, jawabannya dapat diterima akal
(rasional). Keadaan yang demikian ini sebagai suatu demitiologi, artinya suatu
kebangkitan pemikiran untuk menggunakan akal pikir dan meninggalkan hal-hal
yang sifatnya mitologi.upaya para ahli pikir untuk mengarahkan kepada suatu
kebebasan berfikir , ini kemudian banyak orang mencoba membuat suatu konsep
yang dilandasi kekuatan akal pikir secara murni, maka timbullah peristiwa ajaib
The Greek Miracle yang artinya dapat dijadikan sebagai landasan
peradaban dunia.
2.2 Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Lahirnya
Filsafat Yunani
Terdapat
tiga faktor yang menjadikan filsafat yunani ini lahir, yaitu:
1. Bangsa yunani yang kaya akan mitos (dongeng), dimana mitos dianggap sebagai
awal dari uapaya orang untuk mengetahui atau mengerti.
2. Karya sastra yunani yang dapat dianggap sebagai pendorong kelahiran
filsafat yunani.
3.
Pengaruh
ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir) di lembah sungai Nil,
kemudian berkat kemampuan dan kecakapannya ilmu-ilmu tersebut dikembangkan
sehingga mereka mempelajarinya tidak didasrkan pada aspek praktis saja, tetapi
juga aspek teoritis kreatif.
Dengan adanya ketiga faktor
tersebut, kedudukan mitos digeser oleh logos (akal), sehingga setelah
pergeseran tersebut filsafat lahir.Periode yunani kuno ini lazim disebut
periode filsafat alam. Dikatakan demikian, karena pada periode ini ditandai
dengan munculnya para ahli pikir alam, dimana arah dan perhatian pemikirannya
kepada apa yang diamati sekitarnya.mereka membuat pertanyaan-pertanyaan tentang
gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan tidak
berdasarkan pada mitos.
Mereka mencari asas yang pertama
dari alam semesta (arche) yang sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala
sesuatu yang serba berubah.Para pemikir filsafat yunani yang pertama berasal
dari Miletos, sebuah kota perantauan Yunani yang terletak di pesisir Asia
Kecil.
2.3 Tokoh-Tokoh
Filsafat Yunani
Manusia adalah makhluk ciptaan
Tuhan yang paling sempurna di muka bumi ini, yaitu dilengkapi dengan
seperangkat akal dan pikiran yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Dengan akal
dan pikiran ini manusia bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya dan
semaksimal mungkin, yaitu manusia bisa berfikir tentang segala sesuatu secara
jauh dan mendalam, dengan menggunakan logikanya.Kemampuan berfikir manusia ini
dinamakan berfilsafat. Filsafat Yunani pra-Sokrates :filsafat alam mencari
penjelasan daripada alam, Khususnya terjadi segala-galanya dari prinsip pertama
charce.
Adapun tokoh-tokoh pemikir dalam
filsafat yunani kuno adalah
sebagai berikut :
1.
Thales (625-545 SM)
Nama Thales muncul atas penuturan
sejarawanHerodatus pada abad ke-5 SM. Thales sebagai salah satu dari tujuh
orang yang bijaksana (Seven Wise Men of Greece). Aristoteles memberikan
gelar The Father of Filoshopy.juga menjadi penasihat teknis ke-21 kota
lonia. Salah satu jasanya yang besar adalah meramal gerhana matahari pada tahun
585 SM.
Thales berpendapat bahwa dasar
pertama atau intisari alam ialah air.Thales
mengembangkan filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan asal mula, sifat
dasar dan struktur komposisi daria alam semesta. Sebagai ilmuwan pada masa itu
ia mempelajari magnetisme dan listrik yang merupakan pokok soal fisika. Juga
mengembangkan astronomi dan matematika dengan mengemukakan pendapat, bahwa
bulan bersinar karena memantulkan cahaya matahari. Dengan demikian, Thales
merupakan ahli matematika yang pertama dan juga The Father of Deductive
reasoning (bapak penalaran deduktif).
Dalam sejarah Matematika, Thales
dianggap sebagai pelopor geometri abstrak yang didasarkan kepada petunjuk
pengukur banjir, yang implementasinya dengan membuktikan dalil-dalil geometri
yang salah satunya : bahwa kedua sudut alas dari suatu segitiga sama kaki
adalah sama besarnya.Walaupun pandangan –pandangan Thales benyak yang kurang
jelas, akan tetapi pendapatnya merupakan percobaan pertama yang masih sanagt
sederhana dengan menggunakan rasio(akal pikiran).
2. Anaximandros
(640-546 SM)
Anaximandros adalah orang pertama yang
mengarang suatu traktat dalam kesusastraan Yunani dan berjasa dalam bidang
astronomi, geografi,sehingga ia sebagai orang pertama yang membuat peta bumi.ia
berhasil memimpin sekelompok orang yang membuat kota baru di Apollonia,
Yuanani.
Anaximandros mengatakan bahwa dasar
pertama itu ialah zat yang tak tertentu sifat-sifatnya, yang dinami to
apeiron.adapun anaximenes (590-528) mengatakan bahwa intisari alam atau
dasarnya pertama adalah udara.karena udaralah ynag meliputi seluruh alam serta
udara pulalah yang menjadikan dasar hidup bagi manusia yang mat diperlukan oleh
nafasnya. Anaximander
mencoba menjelaskan bahwa substansi pertama itu bersifat kekal dan ada dengan
sendirinya (Mayer,1950:19).anaximander menagatakan itu udara. Udara merupakan
segala sumber kehidupan , demikian alasannya.
3.
Anaximender (610-547
SM)
Anaximander adalah murid dari
thales. Dia mencoba menjelaskan bahwa substansi pertama itu bersifat kekal dan
ada dengan sendirinya (Mayer,1950 : 18). Anaximander mengatakan itu udara.
Udara merupakan sumber segala kehidupan.[5]
Dia adalah orang yang berjasa dalam dunia astronomi dan geografi sebab dia
orang pertama yang membuat peta. Anaximandros juga mencari prinsip terakhir
yang dapat memberikan 1`pengertian mengenai kejadian-kejadian dalam alam
semesta.
4.
Anaximenes (585-524 SM)
Dia adalah murid Anaximandros yang
secara substansial pemahamannya tentang alam tidak berbeda dengan gurunya. Ia
berpendapat bahwa prinsip yang merupakan asal-usul segala sesuatu yaitu udara.
Menurutnya jiwa menjamin kesatuan tubuh kita demikianpun udara meliputi
segala-galanya. Jiwa sendiri juga tidak lain dari udara saja yang dipupuk
dengan bernafas. Maka dia merupakan yang pertama berpikir persamaan antara
tubuh manusia dan jagat raya. Pandangan tersebut didasarkan atas alasan:
a.
Udara terdapat
dimana-mana, dunia itu diliputi oleh udara, tidak ada satu ruanganpun tidak terdapat
udara didalamnya maka udara itu tidak ada habisnya.
b.
Keistimewaan udara
yaitu senantiasa bergerak oleh karena itu udara memegang peranan yang penting
dalam berbagai perubahan dalam alam ini.
c.
Udara adalah unsur
kehidupan karena tak ada sesuatupun yang hidup tanpa udara.
Mengenai terjadinya alam ini
semuanya terjadi karena udara. Gerak udaralah yang menjadi sebabnya. Jika udara
jarang maka terjadilah api. Jika rapat terjadilat angina dan awan, jika udara
bertambah rapat lagi turunlah hujan dari awan itu.
5.
Pythagoras (± 572-497
SM)
Mengenai riwayat hidupnya , ia
dilahirkan di pulau Samos, Lonia.tanggal dan tahunnya tidak diketahui pasti. Ia
juga tidak meninggalkan tulisan-tulisan sehingga apa yang perlu diketahui
Pythagoras diperlukan kesaksian-kesaksian. Menurut Aristoxenos seorang murid
Aristoteles, Pythagoras pindah ke kota kroton, Italia Selatan karena tidak
setuju dengan pemerintahan Polykrates yang bersifat tirani. Di kota ini ia
mendirikan sekolah agama, selama 20 tahun di kroton, kemudian pindah ke
Metapontion dan meninggal di kota ini.
Pemikirannya , substansi dari semua
benda adalah bilangan dan segala gejala alam merupakan pengungkapan inderawi
dari perbandingan-perbandingan matematis. Bilangan merupakan intisari
dasar poko dari sifat-sifat benda (Number rules the universe = bilangan
memerintah jagat raya).pemikirannya tentang bilangan, ia mengemukakan bahwa
setiap bilangan dasar dari 1 sampai 10 mempunyai kekuatan dan arti
sendiri-sendiri. Satu adalah asal mula segala sesuatu sepuluh, dan sepuluh
adalah bilangan sempurna. Bilangan gasal (ganjil) lebih sempurna daripada
bilangan genap dan identik dengan finite (terbatas). Salah seorang
penganut Pythagoras mengatakan bahwa tuhan adlah bilangan tujuh, jiwa itu
bilangan enam, badan itu bilangan empat.
Pythagoras juga ada sedikit
memfilsafatkan manusia, ia mengemukakan pendapat bahwa pada manusia adalah
sesuatu yang bukan jasmani dan yang tak dapat mati, yang masih terus ada , jika
manusia sudah tak ada. Manusia menurut Pythagoras mempunyai jiwa dan jiwa itu
sekarang terhukum dan terkurung dalam badan. Maka dari itu , manusia harus
membershkan diri untuk melepaskan dirinya dari kurungan dan dengan demikian
dapatlah ia masuk ke dalam kebahagiaan.
Pythagoras yang mengataka pertama
kali bahwa alam semesta itu merupakan satu keseluruhan yang teratur, sesuatu
yang harmonis seperti dalam musik. Sehingga ia juga dikenal sebagai ahli ilmu
pasti dan juga ahli musik. Dia berpendapat bahwa keharmonisan dapt tercapai
dengan menggabungkan hal-hal yang berlawanan, seperti :
a.
Terbatas – tak terbatas
b.
Ganjil – genap
c.
Satu – banyak
d.
Laki-laki – perempuan
e.
Diam – gerak
f.
Dan lain-lain
menurut Pythagoras kearifan yang
sesungguhnya hanya dimilki oleh Tuhan saja, oleh karenanya ia tidak mau disebut
sebagai seorang yang arif seperti Thales, akan tetapi menyebut dirinya philosopos
yaitu pencipta kearifan. Kemudian istilah inilah yang digunakan menjadi
philosofia yang terjemahan harfiah dalah cinta kearifan atau kebjaksanaan
sehingga sampai sekarang secara etimologis dan singkat sederhana filsafat dapat
diartikan sebagai cinta kearifan atau kebijaksanaan (Love of Wisdom).
6.
Xenophanes (570 SM)
Xenophanes lahir di Xolophon, Asia
Kecil. Waktu berumur 25 tahun ia mengembara ke Yunani. Ia lebih tepat dikatakan
sebagi penyair dari pada ahli pikir (filosof), hanya karena ia mempunyai daya
nalar yang kritis yang mempelajari pemikiran-pemikiran filsafat pada saat tu.
Namanya menjdai terkenal arena untuk pertama kalinya ia melontarkan anggapan
bahwa adanya konflik antara pemikiran filsafat (rasional)dengan mitos.
Pendapatnya yan termuat dalam
kritik terhadap Homerus dan Herodotus, ia membantah adanya
antromorfosisme Tuhan-Tuhan, yaitu Tuhan diganbarkan sebagai
(seakan-akan) manusia. Karena manusia selalu memilki kecendrungan berfikir dan
lain-lainnya. Ia juga membantah bahwa Tuhan bersifat kekal dan tidak mempunyai
permulaan. Ia juga menolak anggapan bahwa Tuhan mempunyai jumlah yang banayk
dan menekankan atas keeasaan Tuhan. Kritik ini ditujukan kepada
anggapan-anggapan lama yang berdasarkan pada mitologi.
7.
Parmenides (540-475 SM)
Parmenides lahir di kota Elea, kota
perantauan Yunani di Italia Selatan, Arena. ia di lahirkan di Elea, maka
penganutnya disebut kaum Elea. Kebesarannya sama dengan kebesaran Heraclitos.
Ia lah yang pertama kali memikirkan tentang hakikat tentang ada (being).
Parmanides adalah salah
seorang tokoh relativusme yang penting. Dikatakan sebagai logikawan pertama
dalam sejarah filsafat, bahkan dapat disebut filosof pertama dalam pengertian
modern. Sistemnya secara keseluruhan disandarkan pada dedukasi logis, tidak
seperti Heraclitos, misalnya, yang menggunakan metode intuisi. Ternyata plato
amat menghargai metode parmenides itu. Dan Plato lebih banyak mengambil dari
Parmenides dibandingkan dengan dari filosof yang lain pendahulunya.
Ia berpendapat bahwa hanya
pnegetahuan ynag tetap dan umum yang mengenai yang satu sajlaah (pengetahuan
budi) yang dapat dipercaya. Pengetahuan budi itulah yang dapat dipercayai,
kalau ia benar maka sesuailah ia dengan realitas. sebab itu yang merupakan
realitas bukanlah yang berubah dan bergerak serta beralih dan bermacam-macam,
melainkan yang tetap. Realitas bukanlah yang menjadi melainkan ada. Hal ini
berbeda dengan pendapat Heraclitos yaitu bahwa realitas adalah gerak dan
perubahan.
Dalam The way of Truth Parmanides
bertanya: Apa standar kebenaran dan apa ukuran realitas? Bagaimana hal itu
dapat dipahami? ia menjawab : ukurannya ialah logika yang konsisten. Contoh.
Ada 3 cara berfikir tentang Tuhan : pertama ada, kedua tidak ada, dan ketiga
ada dan tidak ada. Yang benar ialah ada (1) tidak mungkin meyakini yang tidak
ada (2) sebagai ada karena ayng tidak ada pastilah tidak ada. Yang (3) tidak
mungkin karena tidak mungkin Tuhan itu ada dan sekaligus tidak ada. Jadi,
benar-tidaknya suatu pendapat diukur dengan logika. Disinilah muncul masalah.
Bentuk ekstrem pernyataan itu adalah bahwa ukuran kebenaran adalah akal manusia, yang
ada (being) itu ada, yang ada tidak dapat hilang menjadi tidak ada, dan yang
tidak ada tidak mungkin muncul menjadi ada, yang tidak adalah tidak ada,
sehingga tidak dapat dipikirkan. Yang dapat dipikirkan adalah hanyalah yang ada
saja sedangkan yang tidak ada tidak dapat dipikirkan. Jadi, yang ada (being)
itu satu, umum, tetap dan tidak dapat dibagi-bagi. Karena membagi yang ada akan
menimbulkan atau melahirkan banyak ada, dan itu tidak mungkin.yang ada
dijadikan dan tidak dapat musnah.yang ada di segala tempat, oleh karenanya
tidak ada ruangan yang kosong , maka di luar yang ada masih ada sesuatu yang
lain.
8.
Heraclitos (535 – 475
SM)
Heraclitos lahir di Epesus, sebuah
kota perantauan di Asia Kecil dan merupakan kawan dari Pythagoras dan
Xenophanes, akan tetapi ia lebih tua. Ia mendapat julukan si gelap karena untuk
menulusuri gerak pemikirannya sangat sulit. Hanya dengan melihat
fragmen-fragmennya , ia mempunyai kesan hati yang tinggi dan sombong , sehingga
ia mudah mencela kebanyakan manusia untuk mengatakan jahat dan bodoh, juga
mencela orang –orang yang terkemuka di Yunani.
Pemikiran filsafatnya terkenal
dengan filsafat menjdai. Ia mengemukakan bahwa segala sesuatu (yang ada itu)
sedang menjadi dan selalu berubah. Sehingga ucapannya yang terkenal : Panta
rhei kai uden menci yang artinya segala sesuatunya mengalir bagaikan arus
sungai dan tudak satu orangpun yang dapat masuk ke sungai dua kali. Alsannya,
karena air sungai yang pertama telah mengalir , berganti dengan air yan berada
di belakanganya. Demikian juga dengan segala yang ada, tidak ada yang tetap,
semuanya berubah. Akhirnya dikatakan bahwa hakikat dari segala sesuatu adalah
menjadi, maka filsafatnya dikatakan filsafat menjadi.
Menurut Heraclitos alam semesta ini
sealu dalm keadaan berubah , sesuatu yang dingin berubah menjadi panas, yang
panas berubah menjadi dingin. Itu berarti kita hendak memahami kehidupan
kosmos, kita meati menyadari bahwa kehidupan kosmos itu dinamis. Kosmos itu
tidak pernah berhenti (diam), ia selalu bergerak, dan bergerak berarti berubah.
Gerak itu menghasilkan perlawanan-perlawanan . itulah sebabnya ia sampai pada
kongkulasi bahwa yang mendasar dalam alam semesta ini bukanlah baha
(stuff)-nya seperti yang dipertanyakan oleh para filosof yang pertama itu,
melainkan prosesnya (Warner, 1961:28). Penyataan “semua mengalir” berarti semua
berubah bukanlah pernayatan yang sederhana. Implikasi pernyataan tersebut amat
hebat. Dan tu mengandung pengertian bahwa kebenaran seallau berubah, tidak
tetap. Pengertian adil pada hari ini belum tentu masih benar besok. Hari
ini 2 x 2 = 4 namun besok dapat juga bukan empat. Pandangan ini merupakan
warna dasar flsafat sofisme.
Menurut pendapatnya, di alam arche
terkandung sesuatu yang hidup (seperti roh ) yang disebut sebagai logos ( akal
atau semacam wahyu) . logos inilah yang menguasai sekaligus mengendalikan keberadaan
segala sesuatu. Hidup manusia akan selamat sesuai dengan logos.
9.
Anaxagoras (±499-20 SM
)
Ia dilahirkan di kota Klazomenai,
Lonia, kemudian menetap di Athena selama 30 tahun. Anaxagoras adalah ahli pikir
yang pertama yang berdomisili di Athena , dimana dikemudia hari Athena inlah
menjadi pusat utana perkembangan filsafat yunani samapi abad ke 2 SM.
Pemikirannya, realitas bukanlah
satu , akan tetapi terdiri dari banyak unsur dan tidak dapat dibagi-bagi, yaitu
atom. Atom ini sebagai bagian dari materi yang terkecil dari materi sehingga
tidak dapat terlihat dan jumlahnya tidak terhingga.
Tentang terbentuknya dunia
(kosmos), atom-atom yang berbeda bentuknya saling terkait, kemudian digerakkan
oleh puting beliung. Semakin banyak atom yang bergerak akan menimbulkan pusat
gerak atom (atom yang padat).yang disebut realitas seluruhnya adalah sebagai
suatu campuran yang mengandung semua benih-benih . di dalam tiap benda
mengandung benih. Indera kita tidak dapat melihat semua benih yang ada di
dalamnya. Hanya bisa melihat benih yang dominan. Misalnya, kita melihat emas (
yang telihat emas, karena warna kuning yang dominan), walaupun benih-benih yang
lain seperti perak, besi, tembaga terdapat didalamnya.
Pemikirannya tentang nus,
bahwa apa yang dikemukakan oleh Empedocles tentang cinta dan benci yang
menyebabkan adanya penggabungan dan penceraian, maka Anaxagros mengemukakan
yang menyebabkan benih-benih menjadi kosmos adalah nus, yang berarti roh
atau rasio, tidak tercampur dengan benih-benih dan terpisah dari semua benda.
Oleh karena ajrannya tentang nus inilah Anaxagoras untuk pertama kalinya
dalam filsafat dikenal adanya perbedaan antara jasmani dan yang rohani.
10.
Empedocles (490-435 SM
)
Lahir di Akragos, Pulau Sicilia, ia
sangat dipengaruhi oleh ajaran kaum Ptagorean dan aliran keagamaan refisme. Ia
pandai dalam bidang kedokteran, penyair retorika, politik dan pemikir. Ia
menulis karyanya dalam bentuk puisi , seperti Parmenides.
Dalam bukunya tentang alam
dikatakan oleh Empedocles bahwa sebenarnya tak ada menjadi dan hilang, ia
mengikuti Parmenides. Adapun perbedaan dalam seluruh keadaan itu tak lain
adalah daripada campuran dan penggabungan unsur-unsur (rizomata) : air. Udara. Api,
dan atnah. Keempat unsur inilah yang merupakan dasar terakhir dari segala
sesuatu. Prosese penggabungan ini terpelihara oleh dua kekuatan yang saling
bertentangan, yaitu cinta dan benci. Karena cinta maka pada mulanya keempt
unsur tersebut tersusun dalam keseimbangan , adapun bencilah yang mencerai
beraikan keseimabangan yang semula itu. Cinta lalu mengambil tindakan dan
mengembalikan yang semula.tetapi dicerai beraikan lagi oleh benci. Penegtahuan
tidak lain daripada proses pergabungan : karena tergabung dengan tanah, kita
tahu akan tanah, tergabung dengan air kta tahu akan air.
Dengan demikian, dalam kejadian di
alam semesta ini, unsur cinta dan benci selalu menyertai. Juga, proses
penggabungan dan penceraian tersebut berlaku untuk melahirkan anak-anak makhluk
hidup. Sedangakn manusia pun terdiri dari empat unsur (api, udara, tanah dan
air) juga mengenal akan empat unsur. Hal ini karena teori pnegenalan yang
dikemukakan oleh Empedocles bahwa yang sama mengenal yang sama.
11.
Zeno (± 490-430 SM)
Zeno lahir di Elea , dan murid dari
Parmenides. Sebagai murid ia dengan gigih mepertahankan ajaran gurunya dengan
cara memberikan argumentasi secara baik sehingga kemudian hari ia dianggap
sebagai peletak dasar dialektika.
Menurut Aristoteles, Zeno lah yang
menemukan dialektika yaitu suatu argumentasi yang bertitik tolak dari suatu
pengandaian ayau hipotesa, dan dari hipotesa tersebut ditarik suatu kesimpulan.
Dalam melawan penentang-penentangnya kesimpulan yang diajukan oleh Zeno dari
hipotesa yang diberikan adalah suatu kesimpulan yang mustahil, sehingga
terbukti bahwa hipotesa itu salah.
Sebagai contoh dalam mengemukakan
hipotesis terhadap melawan gerak :
a.
Anak panah yang
dilepaskan dari busurnya sebagi hal yang tidak bergerak, karena pada setiap
saat panah tersebut berhenti di suatu tempat tertentu. Kemudian dari tempat
tersebut bergerak ke suatu tempat pemberhentian yang lain dan seterusnya..
memang dikatakan anak panah tersebut meleset hingga sampai pada yang dituju,
artinya perjalanan anak panah tersebut sebenarnya merupakan kumpulan
pemberhentian-pemberhentian anak panah.
b.
Achilles si jago lari
yang termasyur dalam mitologi Yunanitdak dapat menang melawan kura0kura, karena
kura-kura berangat sebelum Achilles, sehingga Achileslebih dahulu harus
melewati atau mencapai titik dimana dimana kura-kura berada pada saat ia
berangkat.setelah Archles berada pada suatu titik, kura-kura tersebut sudah
lebih jauh lagi seterusnya sehingga jarak antara Achiles dan kura-kura selalu
berkurang akan tetapi idak pernah habis.
Argumentasi Zeno ini selama 20 abad
lebih tidak dapat dipecahkan orang secara logis. Baru dapat dipecahkan setelah
para ahli matematika membuat pengertian limit dari seri tak terhingga.
12. Socrates
Socrates (470 SM
-399 SM) adalah filsuf dari Athena. Dalam sejarah umat manusia, Socrates
merupan contoh istemewa selaku filsuf yang jujur dan berani. Socrates
menciptakan metode ilmu kebidanan yang dikenal dengan ‘’Maicutika Telenhe
‘’, yaitu suatu metode dialektiva untuk melahirkan kebenaran.
Menurut Plato dan
Aristoteles, ia adalah orang pertama yang memperkenalkan cara berpikir induktif
dan membuat definisi universal. Cara berpikir ini kemudian dikenal sebagai
metode Sokrates. Ia juga orang pertama di dunia yang mengemukakan bahwa di
dalam diri manusia terdapat jiwa/ rohani. Ia menyadari bahwa jiwa jauh lebih
penting daripada tubuh fisik dan jiwa tidak akan mati. Karena penemuannya
inilah, banyak orang menganggapnya sebagai bapak psikologi rasional.
Ia juga menemukan bahwa Tuhan hanya satu
dan memiliki kekuasaan terhadap segala sesuatu. Ia menemukan hal ini melalui
pemikirannya sendiri, bukan dari Al-quran dan Injil.
13.
Democritos (460-370 SM)
Ia lahir di kota Abdera di pesisir
Thrake di Yunani Utara. Karena ia berasal dari keluarga yang kaya raya, maka
dengan kekayaannya itu ia bepergian ke Mesir dan negeri –negeri Timur lainnya.
Dari karya-karyanya ia telah mewariskan sebanyak 70 karangan tentang
bernacam-macam masalah seperti, kosmologi, matematika, astronomi, logika,
etika, teknik, mesin, puisi dan lain-lain. Sehingga ia dipandang sebagai
seorang sarjana yang menguasai banyak bidang.
Pemikirannya, bahwa realitas
bukanlah satu, tetapi terdiri dari banyak unsur dan jumlahnya tak terhingga.
Unsur-unsur tersebut merupakan bagian materi yang sangat tidak dapt dibagi-bagi
lagi. Unsur tersebut dikatakan sebagai atom yang berasal dari satu dari yang
lain karena ini tidak dijadikan dan tidak dapat dimusnahkan, tidak berubah dan
tidak berkualitas.
Menurut pendapatnya, atom-atom itu
selalu bergerak, berarti harus ada ruang yang kosong. Sebab satu atom hanya
dapat bergerak dan menduduki satu tempat saja. Sehingga Democratos berpendapat
bahwa realitas itu ada dua, yaitu : atom itu sendiri (yang patuh) dan ruang
tempat atom bergerak (kosong).
Democritos pun membedakan adanya
dua macam pengetahuan, yaitu pengetahuan indera yang keliru dan pengetahuan
budi yang sebenarnya.”ada dua pengetahuan katanya, pengetahuan yang sebenarnya
dan pengetahuan yang tidak sebenarnya. Adapun yang tidak sebenanya adalah
penglihatan, penciuman, rasa”.
14.
Plato
Menurut Plato, tanpa melalui
pengalaman (pengamatan), apabila manusia sudah terlatih dalam hal intuisi, maka
ia pasti sanggup menatap ke dunia idea dan karenanya lalu memiliki sejumlah
gagasan tentang semua hal, termasuk tentang kebaikan, kebenaran, keadilan, dan
sebagainya. Plato mengembangkan pendekatan yang sifatnya rasional-deduktif
sebagaimana mudah dijumpai dalam matematika. Problem filsafati yang digarap
oleh Plato adalah keterlemparan jiwa manusia kedalam penjara dunia inderawi,
yaitu tubuh. Itu persoalan ada ("being") dan mengada (menjadi,
"becoming"). Plato salah seorang murid Socrates yang hidup antara 427
– 347 SM
Plato adalah salah satu dari filsuf
besar Yunani yang hidup sekitar abad ke-4 SM yang gagasannya banyak
dikembangkan oleh era filsafat maupun para pemikir selanjutnya, termasuk
gagasan-gagasan keagamaan dikemudian hari yang juga menjadi perhatian Plato
dibawah pengaruh Ofirisme Phytagoras. Sedikit banyak, setelah masa filosofis,
Plato mentransformaiskan pemikirannya ke wilayah relijius dengan gagasannya
tentang Idea dan Cinta atau Eros sebagai pendorong gerak untuk mencari hakikat
dari kehidupan. Dalam buku Mohammad Hatta, “Alam Pikiran Yunani’, ia
digambarkan sebagai orang paling bijak yang pernah dilahirkan sejak era Phytagoras
dan sebelum Aristoteles dilahirkan. Setidaknya demikianlah yang diyakin oleh
mereka yang mengenal benar pikiran Plato. Salah satunya yang kontroversial dan
mengundang pertanyaan banyak orang dan para arkeolog adalah hipotesis
metaforisnya tentang Atlantis sebagai Benua Yang Tenggelam, yang konon
digambarkan Plato sebagai suatu pulau atau anak benua “Nesos” atau “Continent”
dimana peradaban manusia masa kini berasal. Demikian tingginya peradaban
manusia Atlantis sampai-sampai kesombongan hinggap pada para penduduknya dan
dalam sekejap mata menurut taksiran para ahli purbakala yang berminat
membuktikan keberadaan Benua Atlantis, benua itu lenyap ditelan tsunami yang
sekarang disebut Atlantik. Jadi peristiwa lenyapnya Atlantis mirip dengan Gempa
bawah Laut dan Tsunami yang menimpa Serambi Mekah pada tanggal 26-12-2004 yang
lalu.
15. Gorgias
Pada tahun 427 SM
Gogias datang dari Leontini ke Athena. Beliau mengemukakan
tiga proposisi yaitu,tidak ada yang ada,yakni realitas itu sebenarnya tidak
ada.Sedangkan Zeno pernah menyimpulkan bahwa hasil pemikiran itu selalu tiba
pada paradoks.Dan sesungguhnya realitas itu tunggal dan banyak,terbatas dan
tidak terbatas,dicipta dan tak dicipta.Karena kontradiksi tidak dapat diterima
( rumus ketiga parmanides = ada dan tidak ada ) maka
menurut Gorgias, pemikiran lebih baik tidak menyatakan apa-apa tentang realitas.Bila
sesuatu itu ada,ia tidak akan dapat diketahui.Ini disebabkan oleh penginderaan
itu tidak dapat dipercaya,penginderaan itu sumber ilusi.Akal menurut
Gorgias,tidak juga mampu meyakinkan kita tentang bahan alam semesta ini,karena
kita telah dikungkum oleh dilema subyektif.
Sekalipun realitas itu dapat kita ketahui,ia tidak akan dapat kita beritahukan kepada orang lain.Itu menunjukkan kurangnya bahasa untuk mengkomunikasikan pengetahuan kita.Semantik modern mengatakan bahwa kata-kata tidak mempunyai pengertian absolut,kata-kata hanya mempunyai pengertian yang relative.
Dalam penggambaran Plato pada Thrasymachus dalam republic sebagai prototype maciavelli.Ia mengatakan bahwa keadilan dapat ditegakkan apabila ada yang mendukungnya,yaitu kekuatan.Ia tidak menganut prinsip moral yang absolute,moral itu hasil konvensi.Tokoh-tokoh itu pemerintahan yang cerdas dalam mengetahui antara baik dan buruk,kemudian masyarakat mengikutinya.
Sekalipun realitas itu dapat kita ketahui,ia tidak akan dapat kita beritahukan kepada orang lain.Itu menunjukkan kurangnya bahasa untuk mengkomunikasikan pengetahuan kita.Semantik modern mengatakan bahwa kata-kata tidak mempunyai pengertian absolut,kata-kata hanya mempunyai pengertian yang relative.
Dalam penggambaran Plato pada Thrasymachus dalam republic sebagai prototype maciavelli.Ia mengatakan bahwa keadilan dapat ditegakkan apabila ada yang mendukungnya,yaitu kekuatan.Ia tidak menganut prinsip moral yang absolute,moral itu hasil konvensi.Tokoh-tokoh itu pemerintahan yang cerdas dalam mengetahui antara baik dan buruk,kemudian masyarakat mengikutinya.
Antiphon menganggap
Tuhan itu harus diperoleh dengan menggunakan rasio,ia beranggapan kemajuan
hanya dapat diraih dengan jalan memajukan pendidikan,bukan melalui
agama.Pemikiran Gorgias dalam bidang pengetahuan: Tentang
Pengetahuan
Di dalam karya "Tentang
yang Tidak Ada atau tentang Alam", Gorgias menyatakan pandangannya tentang
ketidakmungkinan manusia mengetahui sesuatu. Ada tiga tesis yang menjadi dasar
argumentasinya:
1.
Tidak ada
sesuatupun. Jikalau sesuatu itu ada, maka sesuatu itu tidak dapat dikenal.
2.
Seandainya
sesuatu itu ada dan dapat dikenal, sesuatu itu tidak dapat dikomunikasikan
dengan orang lain.
Apa yang dimaksudkan oleh
Gorgias di sini bukanlah suatu skeptisisme
ataupun nihilisme. Ia
menggunakan metode berargumentasi Mazhab
Elea, khususnya Zeno dan Melissos, untuk memperlihatkan bahwa
cara berargumentasi mereka dapat diteruskan hingga menjadi mustahil
.
16. Aristoteles
Aristoteles lahir di
Stagira, kota di wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani (dahulunya termasuk
wilayah Makedonia tengah) tahun 384 SM. Ayahnya adalah tabib pribadi Raja
Amyntas dari Makedonia. Pada usia 17 tahun, Aristoteles menjadi murid Plato.
Belakangan ia meningkat menjadi guru di Akademi Plato di Athena selama 20
tahun. Aristoteles meninggalkan akademi tersebut setelah Plato meninggal, dan
menjadi guru bagi Alexander dari Makedonia, Saat Alexander berkuasa di
tahun 336 SM, ia kembali ke Athena. Dengan dukungan dan bantuan dari Alexander,
ia kemudian mendirikan akademinya sendiri yang diberi nama Lyceum, yang dipimpinnya
sampai tahun 323 SM. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang
mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara
sistematis. Karyanya ini menggambarkan kecenderungannya akan analisis
kritis, dan pencarian terhadap hukum alam dan keseimbangan pada alam. Di bidang
politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan
dari bentuk demokrasi dan monarki. Di bidang seni, Aristoteles memuat
pandangannya tentang keindahan dalam buku Poetike. Aristoteles sangat
menekankan empirisme untuk menekankan pengetahuan. Ia mengatakan bahwa
pengetahuan dibangun atas dasar pengamatan dan penglihatan. Tiga
bidang ajaran Aristoteles yaitu sebagai berikut:
a)
Metafisika
Metafisika
adalah studi tentang being as being (ada sebagai ada). Dimana yang dimaksud
being ialah mencakup segala sesuatu, dan didalam ilmu pengetahuan mempelajari
sesuatu hal yang memiliki karakteristik tertentu.
b)
Logika
Logika
Aristoteles didasarkan atas syllogisme (susunan pikir) yang terdiri atas tiga pernyataan
yaitu:
1.
Premis
mayor yaitu pernyataan pertama yang mengemukakan hal umum yang telah diakui
kebenarannya,v
2.
Premis
minor yaitu pernyataan kedua yang bersifat khusus dan lebih kecil lingkupnya
daripada premis mayor,v
Konklusi yaitu
kesimpulan yang ditarik berdasarkan kedua premis tersebut yaitu premis mayor
dan minor.v
c)
Biologi
Dalam
bidang ini, Aristoteles melakukan observasi terhadap telur ayam sampai
terbentuknya kepala ayam dan melakukan pemeriksaan anatomi badan hewan dimana
yang menjadi prioritas ialah aspek observasi sebagai suatu sarana untuk
membuktikan kebenaran sesuatu hal terutama dalam ilmu empiric.
Aristoteles
disebut dengan aliran realis, karena mendasarkan pemikirannya pada
pengalaman kemudian memberikan uraian mendasar mengenai data-data pengalaman.
Karya aristoteles dapat dibagi atas 8 bagian, mengenai logika, filsafat alam,
psikologi, biologi, metafisika, etika, politik dan ekonomi, retorika, dan
poetika. Ia juga mengembangkan ilmu tentang
penalaran (logika), yang dalam hal ini disebutnya dengan nama analytika,
yaitu ilmu penalaran yang berpangkal pada premis yang benar, dan dialektika,
yaitu ilmu penalaran yang berpangkal pikir pada hal-hal yang bersifat tidak
pasti (hipotesis).
Semua tulisan Aristoteles tentang ilmu tentang penalaran
(Logika) itu ditulis dalam 6 (enam) naskah yang masing-masingnya berjudul; Categories,
On Interpretation, Prior Analytics, Posterior Analytics, Topics, Sophistical
Refitations
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelahiran pemikiran Filsafat Barat
diawali pada abad ke-6 sebelum Masehi, yang diawali oleh runtuhnya mite-mite
dan dongeng-dongeng yang selama ini menjadi pembenaran terhadap setiap gejala
alam. Orang Yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem
kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai sesuatu yang
bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Dalam sejarah filsafat biasanay
filsafat yunani dimajukan sebagai pangkal sejarah filsafat barat, karena dunia
barat (Erofa Barat) dalam alam pikirannya berpangkal kepada pemikiran yunani.
Pada masa itu ada
keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta serta dengan penghuninya,
akan tetapi keterangan ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli pikir tidak puas akan keterangan
itu lalu mencoba mencari keterangan melalui budinya. Mereka menanyakan dan
mencari jawabannya apakah sebetulnya alam itu. Ciri yang menonjol dari Filsafat
Yunani Kuno di awal kelahirannya adalah ditunjukkannya perhatian terutama pada
pengamatan gejala kosmik dan fisik sebagai ikhtiar guna menemukan suatu (arche)
yang merupakan unsur awal terjadinya segala gejala.
Daftar Pustaka
http://mahrusali611.blogspot.com/2013/06/makalah-filsafat-umum-sejarah-filsafat_8864.html
http://khotimhanifudinnajib.blogspot.com/2011/07/sejarah-filsafat-yunani-kuno.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar